Pages

Thursday, October 21, 2010

Catatan Untuk Demonstran

Kabarnya kemaren (20/10/2010) diadakan demonstrasi di mana-mana, dalam rangka 'merayakan' satu tahun masa jabatan kabinet SBY - Budiono. Entah sudah seperti apa demonstrasi kemaren, saya sendiri lama gak nonton berita, hehe, tivi rusak gan :D apakah bener terjadi demo besar-besaran? apakah tetep berlangsung aman? atau malah rusuh? jangan sampai rusuh dah, banyak yang dirugiin gan.
Kalo dicermati, dan mungkin juga kurang tepat sih, tapi sepengamatan saya, sejak bergulirnya reformasi beberapa tahun silam, bangsa ini mulai mengenal sebuah kesenangan baru, yang disebut demokrasi. Perbedaan yang mencolok antara era ORBA dengan reformasi ketika itu adalah mengenai kebebasan mengutarakan pendapat yang dirasa lebih bebas, saking bebasnya serasa seperti burung yang lepas dari sangkar tuh, malahan dikit-dikit demo, mulai dari yang demo simpatik sampai yang rusuh, tidak lagi dibayang-bayangi rasa takut diculik atau bahkan dibunuh oleh pihak yang didemo, dalam hal ini utusan khusus pemerintah.

Semangat perjuangan mahasiswa dalam membela kepentingan rakyat yang tertindas oleh kebijakan yang merugikan patut diacungi jempol, mereka rela berpanas-panasan turun ke jalan, mogok makan, berteriak-teriak menyampaikan orasi demi aspirasi rakyat bisa didengar, bahkan sampai rela mati di jalan ketika demonstrasi berakhir ricuh, nah, bagian ini yang sangat disayangkan.

Perjuangan para mahasiswa tersebut tentunya didasari oleh idealisme yang kuat, berjuang demi rakyat, rela mempertaruhkan apa pun demi rakyat, meskipun harus dibayar dengan nyawa.
Luar biasa, sangat luar biasa, bagi rakyat tentu mereka adalah pahlawan, penyambung lidah rakyat yang sebenarnya, bukan seperti mereka yang mati-matian kampanye mempromosikan diri bahwa mereka lah calon wakil rakyat yang akan membela rakyatnya.

Tapi ada satu catatan penting yang harus diperhatikan oleh mereka para aktivis mahasiswa ini.

Amati saja, diantara mereka yang biasanya selalu jadi sasaran demonstrasi itu, berapa banyak yang pada masa mudanya juga merupakan seorang aktivis mahasiswa yang juga rajin turun ke jalan memprotes kebijakan buruk yang dibuat oleh pemerintahan pada masanya, persis seperti apa yang dilakukan oleh mahasiswa sekarang terhadap mereka.

Mereka yang sekarang duduk di kursi pemerintahan maupun kursi dewan, pada mulanya juga seorang mahasiswa biasa, seorang aktivis mungkin, atau malah mahasiswa yang memperoleh beasiswa, prestasi mereka pun melambung dan pada akhirnya mereka juga mendapat kesempatan masuk dan duduk mengambil bagian dalam pemerintahan. 

Tapi apa yang terjadi? mereka yang dulunya aktif demonstrasi, kini mereka juga sangat sering menjadi sasaran empuk aksi demonstrasi, mereka yang dulu mencerca pemerintahan yang buruk, sekarang mereka sendiri yang mendapat giliran dicerca, mereka yang dulu membakar dan menginjak-injak poster, sekarang poster-poster yang dibakar dan diinjak-injak itu berisi gambar wajah mereka. Tidak semua memang yang seperti ini, tapi ada yang seperti ini.

Apa yang salah?

Idealisme, idealisme yang mereka usung dan perjuangkan selama menjadi aktivis dan selama masih menjadi bagian dari rakyat biasa sepertinya sudah menguap entah kemana. Seperti sudah lupa dengan apa yang mereka kecam dulu dan malah melakukan yang sama atau membentuk sesuatu yang sama dengan apa yang mereka kecam dulu dengan gaya baru.

Ketika idelisme bertemu dengan sistem (Idealism meet system), ada beberapa kemungkinan yang terjadi (ini teori saya sendiri) :
  • Idealisme yang kuat akan mampu mendorong seseorang untuk merubah sistem yang salah, memperbaiki dan menjadikannya lebih pro rakyat, Idealisme mengalahkan sistem, atau
  • Sistem yang kuat mampu merontokkan idealisme yang dulu berkobar merah menyala menjadi padam, hilang entah kemana, Sistem mengalahkan idealisme,
  • Atau kemungkinan ketiga adalah Idealisme dan sistem berjalan sendiri-sendiri, Idealisme kurang kuat untuk merubah sistem, tetapi terlalu kuat untuk dipatahkan oleh sistem atau sistem yang terlalu kompleks untuk dirubah tetapi tidak cukup kuat untuk menumbangkan idealisme (tetap berteriak-teriak tetapi tidak menghasilkan perubahan apapun).
Kesimpulan :
Penting  bagi mereka yang saat ini masih aktif sebagai aktivis, yang masih rajin turun ke jalan dan masih jeli untuk tetap kritis terhadap pemerintah untuk tetap ingat dan memegang terus prinsip dan idealisme yang mereka junjung sekarang. 
Tidak hanya berhenti setelah wisuda, atau terbungkam seiring pengucapan sumpah dan janji jabatan suatu saat nanti ketika mereka mendapat giliran untuk berperan langsung.
Perjuangan untuk rakyat jangan cuma berhenti di sini, tapi harus tetap dilanjutkan, terutama saat nanti mereka atau mungkin kita pada akhirnya mendapat tempat di atas.
Jangan contoh mereka yang sudah terjerumus dan menjadi pengkhianat, perbaiki dan lakukan dengan lebih baik, tetap lanjutkan perjuangan dan cita-cita.

Catatan penting buat Demonstran, pertahankan idealisme, bukan hanya ketika masih menjadi mahasiswa/demonstran, tapi sampai kalian nanti kebagian giliran dapet peran....buat apa panas-panas di jalan, teriak-teriak, kadang rusuh, tapi kalau suatu saat nanti yang kalian lakukan adalah cuma membuat kebrobrokan versi baru???

23 comments:

  1. AKu sepakat banget tuh ama catatan penting buat demonstrannya :cendol:

    ReplyDelete
  2. Selamat buat pak Erdien atas pertamax-nya :thanx:

    ReplyDelete
  3. Saat ini saya masih mahasiswa, dan idealisme kuat masih mengakar.. Semoga tetap tejaga sampai kapanpun dalam kondisi seperti apapaun. Tidak ada idelaisme yang paling baik selai berpihak kepada kebenaran :kiss:

    ReplyDelete
  4. Hidup mahasiswa..!!,,mengingatkan masa laluku aja nisc..mantap bos..

    ReplyDelete
  5. @ Agung Budidoyo, di atas sana godaan makin banyak gan, mempertahankan idealisme dalam hati saja sudah butuh perjuangan keras, tapi yakin, pasti bisa, asalkan idealisme itu benar-benar dari dalam hati dan benar-benar ikhlas

    @ Proposal Usaha, mantan mahasiswa gan? apa kabar hati nurani? hehe

    ReplyDelete
  6. Banyak hal yang membuat idealisme seperti itu cuma bisa berkobar di lingkungan mahasiswa. Saya rasa itu bukan cuma karena kelemahan mahasiswa semata, tapi juga karena kuatnya sistem yang sudah terlanjur salah, mencengkeram kehidupan kenegaraan kita. Pun juga tradisi yang ditanamkan sejak orde lama dan orde baru masih kuat berlaku di masyarakat negeri ini.

    ReplyDelete
  7. wow.... ada gosip bagus nich...
    emang bener mas, gosipnya kemarin ada demo
    tapi tukang gosip nggak mau ikutan demo...
    takut digosipin...

    ReplyDelete
  8. setuju...
    memang yang namanya demo biasanya untuk membela kebenaran
    dan sebaik-baiknya kebenaran tentulah harus terus dipertahankan meskipun kita sudah menjadi penguasa..
    bukan hanya sebatas pada saat masih berdemo.
    nice share!!

    ReplyDelete
  9. setuju seratus persen sama catatannya gan,, contoh dekatnya,beberapa yang jadi pembisik pemerintah kan mantan demonstran yak

    ReplyDelete
  10. Pius Rustrilanang, Rama Pratama, ataupun anas urbaningrum dulu adalah para aktifis yang sering mengkritik pemerintah, tapi kini setelah mendapat kedudukan agaknya lupa dengan idealismenya dulu...

    ReplyDelete
  11. Dan apakah memang para mahasiswa itu turun ke jalan murni karena idealisme untuk memperjuangkan nasib wong cilik tanpa ada yang "membackup"???

    Idealisme sih idealisme, tapi kenapa idealisme harus berujung dengan sikap anarkis??? Masikah sikap tersebut PANTAS disebut sikap idealisme?

    ReplyDelete
  12. cuma bisa mengingatkan... yang akur-akur aja deh..... mahasiswanya sabar, polisinya sabar, pemerintahnya sabar, kitanya juga sabar..... :)

    ReplyDelete
  13. Buat Yang demo juga jangan Asal Demo, masak demo gak tau fisi misi demonya. Malu-Maluin Tau..!!

    ReplyDelete
  14. akan selalu kuingat pesanmu mas adin

    ReplyDelete
  15. @ Agung Pushandaka, seperti yang saya katakan bli, sistem mengalahkan idealisme, soalnya sistem sudah terlalu kuat mengakar

    @ Tukang Gosip, hati-hati kebanyakan gosip, salah-salah bisa di demo :D

    @ Gw doank, bener banget mas, seharusnya memang begitu, ato jangan-jangan demonya cuma sebagai jalan buat ngejar posisi? biasanya ini terjadi kalo ada salah satu tokoh yang ikut demo, sangat kental aroma kampanye-nya

    @ ysalma, sip, itu yang saya maksud, hehehe

    @ joe, yang ini pake sebut merk segala, hehehe, boleh lah, toh maksud saya juga gitu, itu baru mahasiswa mas, belum yang tukang kampanye itu, rajin kampanye tapi hasilnya? sama aja :bata:

    @ eserzone, nah, yang saya kuatirin itu mas, jangan-jangan mereka cuma dijadiin alat oleh beberapa pihak, cuma saja mereka g menyadari itu, tapi saya yakin sih masih banyak yang demo tu murni dari hati, cuma ya itu tadi, sampai dimana suara hati yang baik itu bisa dipertahankan dan diimplementasikan

    @ Octa Dwinanda, sip, yang penting tertib, kalo pake blokir jalan, bakar ban, rusuh, kan masyarakat yang katanya mereka bela itu yang jadi korban juga

    @ yusuf, bener, demo sih boleh2 aja, tapi kadang sepertinya hampir tidak ada kebijakan pemerintah yang dibuat itu yang tanpa diikuti demo, mungkin memang kita semua kudu sabar, mencermati apa niat pemerintah dulu, dan tetap mengawasi, jangan dikit2 belum apa2 dah didemo, saya sih g bela siapa-siapa

    @ Reza Saputra, ingat, masukkan dalam hati dan pikiran, lalu terapkan, tularkan ke temen2 mahasiswa yang lain za :thanx:

    ReplyDelete
  16. Sayang, demontrasi sering kali berakhir dengan bentrok fisik. Padahal yang melakukan demo, katanya sih kaum intelek.

    ReplyDelete
  17. setuju mas.. buat apa jadi demonstran saat mahasiswa tp setelah mereka jadi pejabat akhirnya menjilat jg :D

    ReplyDelete
  18. @mas aldy : mungkin intelek itu dari kata "in" ma "telek" mas..
    hehehehe..

    ReplyDelete
  19. aduuh, mahasiswa bisa nya cuma demo aja..belajar yang rajin kasian ortu udah banyak ngeluarin duit

    ReplyDelete
  20. Yups, semoga saja demo2 makin hari makin jauh dari anarkis. Soalnya kalau lihat anarkis hati ini jadi sedih

    ReplyDelete
  21. tidak jarang, suatu demonstrasi kerap di motori oLeh pihak-pihak tertentu daLam meLancar tujuan pribadinya. haL ini sudah tidak asing Lagi terjadi daLam berbagai rangkaian demonstrasi skaLa besar, terutama yang terjadi di negara ini.

    ReplyDelete
  22. :iloveindonesia: Setuju bawanget dah Opini nya.

    ReplyDelete

Silahkan Berikan kritik maupun saran untuk blog ini melalui form komentar berikut ini